Dirinya melihat sesuatu dengan warna dan perasaan. Namun yang dilihatnya pada manusia adalah hitam dan tidak berperasaan. Dirinya berpikir, apakah hanya dia yang seperti ini, apakah hanya dia yang mempunyai banyak rasa. Merasa Selasa adalah malam senyap dengan kegalauan, merasa Sabtu adalah hari dengan setelan mood gembira. Melihat teh sebagai sesuatu yang menyakitkan, melihat pisau sebagai sesuatu yang menyembuhkan. Melakukan yang salah bahwa ia mempunyai kesadaran penuh untuk menghentikannya dan merasa berat hati mengerjakan yang benar. Sebenarnya mengapa? Dia merasa besok adalah hal yang menakutkan. Karena takdir tidak pernah ada yang tahu. Karena lusa bisa berarti selamanya. Karena kecewa dapat memenjarakan seseorang. Karena hari ini bisa saja bukan dua puluh empat jam untuknya
0 comments:
Post a Comment